Beritabintan.co.id, Tanjungpinang (Kepri)- Bertempat di Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tanjungpinang, dilaksanakan kegiatan Perkemahan “Satya Bhakti Pemasyarakatan” yang merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Pramuka Nasional ke-64, yang digagas oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Kamis (31/7).
Dihadiri oleh Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Kepulauan Riau, Aris Munandar, bersama Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum, Heru Trisulistiyono, dan Kepala Bidang Pembimbingan Kemasyarakatan, Indra Kesuma. Turut hadir pula para Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemasyarakatan wilayah Tanjungpinang dan Bintan, Sekretaris Kwartir Cabang Bintan, Hosni, serta seluruh pejabat struktural, pejabat jajaran JFT dan JFU, beserta peserta Warga Binaan dari Lapas/Rutan wilayah Tanjungpinang dan Bintan.
Acara dibuka secara resmi dengan laporan kegiatan oleh Ketua Pelaksana, Kibar Sebayang, selaku Kasi Binadik Lapas Kelas IIA Tanjungpinang. Dalam laporannya, ia menegaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah untuk menanamkan nilai-nilai kedisiplinan, semangat nasionalisme, jiwa kebersamaan, serta meningkatkan kemandirian warga binaan, sebagai bagian dari proses pembinaan kepribadian yang menyeluruh.
Kemudian, Kepala Lapas Kelas IIA Tanjungpinang, Untung Cahyo Sidharto, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh panitia dan jajaran yang telah bekerja keras mempersiapkan kegiatan perkemahan ini. Ia menyampaikan bahwa kegiatan semacam ini menjadi sangat penting sebagai bentuk stimulus positif bagi WBP, serta media pembentukan karakter yang kuat dan berintegritas.
“Perkemahan ini bukan hanya menjadi sarana kegiatan luar ruang, tetapi menjadi media pembinaan yang menyentuh aspek moral, disiplin, dan nasionalisme bagi para warga binaan. Ini adalah langkah nyata membina bukan menghukum,” ujar Kalapas Untung Cahyo.
Perkemahan “Satya Bhakti Pemasyarakatan” menjadi wujud nyata bahwa pemasyarakatan bukan hanya tentang pembatasan, namun juga tentang pemberdayaan dan perubahan positif, demi mempersiapkan Warga Binaan kembali ke masyarakat. (Maman)