Wujudkan Lapas Bersih Dan Kondusif, Lapas Narkotika Tanjungpinang Dan Ditjenpas Kepri Gelar Razia

oleh
oleh

Beritabintan.co.id, Tanjungpinang (Kepri)-  Lapas Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang terus memperkuat pengawasan dengan melaksanakan penggeledahan kamar hunian Warga Binaan Pemasyarakatan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program deteksi dini gangguan keamanan dan ketertiban (kamtib) serta upaya meminimalisir beredarnya barang-barang terlarang di dalam lapas.

Penggeledahan kali ini dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pelayanan dan Pembinaan Ditjenpas Kanwil Kepri, Bapak Encup Supriyadi, didampingi oleh Kalapas Narkotika Kelas IIA Tanjungpinang, Bapak Bejo, serta jajaran pejabat struktural dan staf. Pemeriksaan dilakukan secara menyeluruh dengan menekankan aspek ketelitian namun tetap mengedepankan pendekatan yang humanis kepada warga binaan.

Selain penggeledahan, Bapak Encup Supriyadi dan Kalapas Bejo juga memberikan arahan langsung kepada WBP. Mereka menekankan pentingnya menjaga ketertiban, menaati tata tertib lapas, serta memanfaatkan masa pembinaan untuk memperbaiki diri dan meningkatkan keterampilan. Arahan ini disambut positif oleh para warga binaan yang mengikuti kegiatan dengan tertib dan penuh perhatian.

Kegiatan penggeledahan rutin ini dilaksanakan tiga kali dalam seminggu. Hal ini menunjukkan komitmen kuat jajaran pemasyarakatan dalam menciptakan kondisi lapas yang aman, tertib, dan kondusif.

“Penggeledahan ini adalah langkah preventif. Kami ingin memastikan Lapas Narkotika Tanjungpinang tetap steril dari barang-barang terlarang yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan,” tegas Kalapas Bejo.

Sementara itu, Kabid Pelayanan dan Pembinaan Ditjenpas Kanwil Kepri, Encup Supriyadi, mengingatkan WBP agar memanfaatkan waktu selama menjalani pembinaan dengan baik. “Fokuslah pada hal positif, ikuti pembinaan yang diberikan, karena ini adalah bekal ketika kembali ke masyarakat nanti,” ujarnya.

Seluruh rangkaian kegiatan berjalan lancar, aman, dan terkendali. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan WBP dapat lebih fokus menjalani program pembinaan tanpa adanya gangguan dari praktik negatif di dalam lapas.  (Maman)