Cegah Penularan Penyakit, Lapas Kelas IIA Tanjungpinang Gelar Skrining TBC Bagi Warga Binaan

oleh
oleh

Beritabintan.co.id, Bintan (Kepri)- Sebagai upaya deteksi dini Tuberkolosis (TBC), Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Tanjungpinang menggelar kegiatan skrining tuberkulosis (TBC) bagi Warga Binaan melalui metode Chest X-Ray di Klinik dan Ruang Besuk Lapas Kelas IIA Tanjungpinang, Kamis (25/09/2025).

Kegiatan ini merupakan tindak lanjut Surat Edaran Direktur Perawatan Kesehatan dan Rehabilitasi (Dirwatkeshab) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan kerja sama Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dengan Kementerian Kesehatan RI, World Health Organization (WHO), serta didukung oleh Global Fund TBC.

Pelaksanaan skrining berlangsung selama tiga hari dengan target 250 WBP per hari, sehingga diharapkan dapat menjangkau warga binaan secara menyeluruh. Program ini terlaksana berkat kerja sama antara Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan melalui Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Kepri, Dinas Kesehatan Kabupaten Bintan, Puskesmas Kawal serta PT Cito Putra Utama selaku vendor pemeriksaan radiologi.

Kalapas Kelas IIA Tanjungpinang, Untung Cahyo Sidharto menyampaikan ucapan terima kasih dan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini. “Kami berkomitmen menjaga kesehatan Warga Binaan. Skrining TBC ini sangat penting agar penanganan bisa dilakukan cepat dan tepat. Dengan dukungan berbagai pihak, kami berharap lingkungan Lapas Kelas IIA Tanjungpinang tetap sehat dan bebas dari penyakit menular,” kata Kalapas.

Tahapan skrining dimulai dengan pemeriksaan gejala TBC oleh petugas klinik lapas, dilanjutkan pemeriksaan Rontgen Dada. Hasil pemeriksaan kemudian dianalisis oleh dokter untuk menegakkan diagnosis awal. Warga Binaan yang terindikasi terduga TBC akan menjalani pemeriksaan lanjutan, berupa uji sputum (cek dahak) untuk memastikan diagnosis.

Melalui langkah preventif ini, Lapas Kelas IIA Tanjungpinang berupaya menciptakan lingkungan pemasyarakatan yang sehat, serta mendukung program nasional dalam pencegahan dan pengendalian TBC di Indonesia.  (Maman)